Mikrotik adalah salah satu merk perangkat jaringan yang sangat populer, terutama dalam pengelolaan internet dan sistem komunikasi. Dengan berbagai jenis produk seperti router, switch, wireless bridge, dan akses point, Mikrotik menawarkan solusi untuk berbagai skala jaringan, mulai dari rumah tangga hingga perusahaan besar. Namun, memilih Mikrotik yang tepat bisa menjadi tantangan, terutama bagi pemula. Artikel ini akan membantu Anda memahami cara memilih Mikrotik sesuai dengan kebutuhan jaringan, baik itu untuk rumah, kantor, sekolah, atau bisnis.

Memahami Tipe dan Jenis Mikrotik

Sebelum memilih Mikrotik, penting untuk memahami tipe dan jenisnya. Setiap produk memiliki spesifikasi hardware yang berbeda, termasuk RAM, processor, dan jumlah port Ethernet. Contohnya, Mikrotik Ethernet Router adalah yang paling umum digunakan, karena dirancang untuk mengatur lalu lintas data di jaringan. Produk ini biasanya dipasang setelah modem ISP dan berfungsi sebagai pusat jaringan internet. Selain router, Mikrotik juga menyediakan perangkat lain seperti switch, wireless bridge, dan akses point.

Jenis-Jenis Mikrotik yang Umum Digunakan

1. Mikrotik Ethernet Router: Cocok untuk mengatur bandwidth, membatasi akses, dan membuat sistem voucher atau hotspot.
2. Mikrotik Wireless Bridge: Ideal untuk jaringan wireless jarak jauh (PtP atau PtMP), biasanya digunakan dalam BTS.
3. Mikrotik WiFi Router & Akses Point: Dirancang untuk memberikan sinyal wifi yang dapat ditangkap oleh perangkat mobile seperti smartphone dan laptop.
4. Mikrotik Manageable Switch: Menyediakan kemampuan management traffic di layer 2, cocok untuk jaringan yang lebih aman dan kompleks.

Cara Memilih Mikrotik Berdasarkan Kebutuhan Jaringan

Setiap jaringan memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga pemilihan Mikrotik harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Berikut beberapa tips:

• Jaringan Rumah Tangga: Pilih model dengan spesifikasi dasar seperti RB750GR3 atau RB450GX4. Model ini cukup untuk menghandle traffic di bawah 100Mbps.
• Kantor Kecil: Gunakan seri CCR (Cloud Core Router) jika diperlukan fitur advanced seperti load balancing dan QoS.
• Jaringan Besar: Untuk jaringan dengan trafik di atas 1Gbps, gunakan CCR2116 atau model serupa yang mampu menangani beban tinggi.

Pemilihan Mikrotik Berdasarkan Traffic

Traffic adalah faktor utama dalam menentukan spesifikasi Mikrotik yang dibutuhkan. Contoh:

• Traffic di bawah 100Mbps: RB750GR3, RB760iGS, RB450GX4
• Traffic di bawah 400Mbps: RB4011iGS+RM, RB5009UG+S+IN
• Traffic di bawah 700Mbps: RB1100AHx4
• Traffic di bawah 1Gbps: CCR2004
• Traffic di atas 1Gbps: CCR2116

Tips Memilih Mikrotik untuk Jaringan Wireless

Jika Anda ingin membangun jaringan wireless jarak jauh, pastikan untuk memilih alat yang sesuai. Misalnya:

• PtP (Point to Point): Gunakan antena disk (LHG, Dynadish, Groove) untuk jarak lebih dari 2KM.
• PtMP (Point to Multi Point): Pilih perangkat seperti NetBox atau OmniTIK untuk menghubungkan banyak client.
• CPE (Customer Premise Equipment): Gunakan perangkat seperti SXT atau LDF untuk koneksi rumahan.

Memilih Mikrotik untuk Jaringan WiFi

WiFi tidak sama dengan wireless jarak jauh. WiFi hanya efektif dalam jarak kurang dari 50 meter. Oleh karena itu, hindari menggunakan perangkat wireless untuk jaringan WiFi. Pilih model seperti hAP, cAP, atau wsAP untuk memastikan kualitas sinyal dan stabilitas koneksi.

Keuntungan Menggunakan Mikrotik

Mikrotik menawarkan berbagai keuntungan, seperti:

• Fleksibilitas: Banyak pilihan model sesuai kebutuhan.
• Keamanan: Fitur firewall dan QoS yang kuat.
• Efisiensi Biaya: Dengan spesifikasi yang sesuai, Anda tidak perlu membeli perangkat mahal jika tidak diperlukan.

Kesimpulan

Memilih Mikrotik yang tepat bukanlah hal mudah, tetapi dengan memahami kebutuhan jaringan dan spesifikasi teknis perangkat, Anda dapat membuat keputusan yang optimal. Jangan terjebak pada harga atau merek semata, tetapi fokus pada kebutuhan sebenarnya. Dengan demikian, jaringan Anda akan lebih stabil, efisien, dan mampu menghadapi pertumbuhan kebutuhan di masa depan.